Jumat, 31 Desember 2010

"Sebentuk Hati Mati"




(1)
Senja pucat di bumi kuyup
Menjadi tuan dingin jahat
Kau tengadah melepas rasa sakit yang digukung mendung
Lelah sudah landai di punggung resah
mengerak mimpi di lorong kesadaran yang mati suri

Hasrat engah meruang dan berkelindan
Sementara di kaki hujan terbesut borok kesetiaan membusuk;
setia pada ketidaksetiaan

(2)
Setegar karang, kau-
menanti selongsong cahaya menyibak belukar
Kau pagari tangisanmu di beranda malam-malam
Sedangkan mendung enggan menjauh dari bilik persembunyian

Sadarlah ! derita selindungkan akal dan hatimu
jauh menembus batas nalar dan kemanusiaan
Pulanglah ! bahagia merindumu
dekat merangsak batas nurani dan kesetiaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar